11
Oct
|
BPBD Kalteng Siagakan Langkah Mitigasi Hadapi Potensi Banjir Akhir Tahun |
kanalkalteng.com, Palangka Raya – Menyikapi prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi banjir bulanan pada Oktober hingga Desember 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah mulai memperkuat upaya mitigasi di sejumlah wilayah rawan banjir.
Baca juga: Kerjasama dengan KPK, 47 Pegawai OJK Ikuti Pelatihan Penyuluhan Antikorupsi
Kepala Pelaksana BPBD Prov. kalteng melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, Indra Wiratama, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Sabtu (11/10/2025), mengatakan bahwa beberapa kabupaten di wilayah tengah dan selatan Kalteng diprediksi mengalami peningkatan curah hujan dengan potensi banjir kategori waspada hingga siaga.
“Dari hasil prakiraan BMKG, wilayah seperti Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, dan Seruyan menjadi perhatian kami karena karakter topografinya yang rendah serta dekat dengan aliran sungai besar,” ujar Indra.
Ia menjelaskan bahwa BPBPK telah memperbarui rencana kontinjensi banjir untuk periode akhir tahun, sekaligus melakukan pengecekan sarana dan prasarana kesiapsiagaan di lapangan. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain pemetaan titik rawan, pemberdayaan pos komando, serta pemeriksaan alat komunikasi dan logistik darurat.
Selain penyiapan teknis, BPBD juga memperkuat edukasi masyarakat melalui program Desa Tangguh Bencana (Destana). Menurut Indra, peran masyarakat menjadi kunci dalam upaya mitigasi dini, terutama dalam pelaporan kondisi sungai dan persiapan evakuasi mandiri.
“Kami mendorong masyarakat untuk aktif memantau kondisi di sekitar permukiman, terutama yang berada di bantaran sungai. Siapkan tas siaga bencana, dokumen penting, dan rencana evakuasi keluarga sejak dini,” imbau Indra.
BPBD juga meminta warga agar terus memperbarui informasi cuaca dari kanal resmi BMKG dan BPBD, serta menghindari penyebaran informasi tidak valid yang dapat menimbulkan kepanikan.
“Waspada boleh, panik jangan. Kami ingin masyarakat tangguh menghadapi musim hujan, tidak lengah tetapi juga tidak mudah percaya pada kabar yang tidak jelas,” tegasnya.(Redaksi)