Header Deteksi Dini, Sinergi lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat, Harga Mati Cegah Karhutla di Kalteng

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran (Foto: Dok MMC Kalteng)

Deteksi Dini, Sinergi lintas Sektor dan Pemberdayaan Masyarakat, Harga Mati Cegah Karhutla di Kalteng

kanalkalteng.com,Palangka Raya-Gubernur H. Agustiar Sabran mengatakan saat ini Kalteng  menghadapi risiko tinggi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama pada  wilayah gambut seperti Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Kotawaringin Timur.

Baca juga: Dugaan Korupsi PT Investasi Mandiri, Kejati Kalteng Sita Pabrik Zircon di Gunung Mas

“Ini adalah alarm bagi kita semua. Deteksi dini, sinergi lintas sektor, dan pemberdayaan masyarakat adalah harga mati,” tegasnya saat Rapat Koordinasi Penanggulangan Karhutla Tahun 2025 di Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (7/8/2025).

Untuk diketahui, pada peristiwa karhutla Kalteng tahun 2015  luas areal terbakar mencapai 402.779 Ha, kemudian tahun 2019 seluas 343.353 Ha.

Dibagian lain Agustiar Sabran juga menegaskan, dalam upaya penanggulangan langsung, pihaknya telah dilakukan pemantauan udara menggunakan helikopter bersama Forkopimda.

Rinciannya, tanggal 5 Agustus 2025 di wilayah barat dan tengah meliputi Kabupaten  Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Katingan, Seruyan dan Palangka Raya.

“Kemudian tanggal 6–7 Agustus yakni di Wilayah Timur meliputi Barito Timur, Barito Utara, dan Barito Selatan,”paparnya.

"Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan personel, memverifikasi titik api, serta menentukan prioritas penanganan,” imbuh Agustiar.

Berdasarkan data BPBD Kalteng per 4 Agustus 2025, telah terjadi 1.317 hotspot di wilayah Kalteng, dengan 326 kejadian karhutla yang membakar sekitar 451 hektare lahan.

Sementara, pada tanggal 6 Agustus, tidak ditemukan hotspot dengan tingkat kepercayaan tinggi. Namun, 11 hotspot berkonfidensi sedang ditemukan di Barito Utara, Gunung Mas, Katingan, dan Pulang Pisau.

((DHANNY-Redaksi)


Share this Post